Saerih, Warga Desa Bojongslawi, Lohbener, Empat Tahun Menderita Penyakit Muscle Bridging Mid, Butuh Perhatian Khusus

Kategori Berita

Iklan Semua Halaman


Saerih, Warga Desa Bojongslawi, Lohbener, Empat Tahun Menderita Penyakit Muscle Bridging Mid, Butuh Perhatian Khusus

White Lion
Rabu, 23 Januari 2019
Saerih, penderita Penyakit Muscle Bridging Mid, Foto By.Adam Pramuja
 MENARA POST Dalam sebuah rumah terlihat sosok permpuan yang sedang duduk di sebuah kursi, perempuan tersebut sesekali mengelus-elus perutnya yang membuncit, Sang suami pun menduga bahwa isterinya sedang hamil, Namun dugaan suami tersebut meleset karena perut buncit sang isterinya bukanlah karena hamil, melainkan sebuah penyakit yang sedang dideritanya.
Saerih (35) sosok ibu muda beranak dua ini sedang berjuang melawan penyakit yang sedang dideritanya selama bertahun-tahun.

Namun karena faktor ekonomi, Saerih, warga Desa Bojongslawi, Kec.Lohbener, Kab. Indramayu, Terpaksa menjalani perawatan di rumah sepupunya.

Berdasarkan pantauan wartawan Menara Post di kediamannya, Saerih menderita penyakit pada bagian perutnya. Menurut keterangan Rusnedi (40) suami Saerih, menjelaskan bahwa Saerih pernah di rawat selama 11 hari di RSUD Indramayu, berdasarkan informasi dari dokter saat melakukan pengecekan di RSUD Indramayu menjelaskan ada penyakit Liver.

Selama dirawat di RSUD tak kunjung sembuh, Rusnedi memutuskan untuk memulangkan istrinya dari rumah sakit dan menjalani berobat jalan dirumah.

Namun setelah beberapa hari menjalani berobat jalan perut saerih tak kunjung kempes dan keluarga pun menyarankan untuk berobat ke Rumah Sakit Bhayangkara Losarang, Rusnedi pun mengamini anjuran keluargnya tersebut.

“Alhamdulillah setelah dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara istri saya agak mendingan, Dalam artian hamper 50% sudah tidak merasakan sakit di perutnya” Kata Rusnedi saat diwawancari dirumah sepupunya, tempat saerih dirawat, di Desa Ujungaris, Kec. Widasari, Rabu 23/01/2019.

Rusnedi melanjutkan, Saat menjalani perawatan di rumah sakit Bhayangkara, Saerih di vonis mengalami gangguan pada jantung, dan pihak rumah sakit menyarankan untuk di periksa di Rumah Sakit specialis jantung.

“Berdasarkan saran dari pihak rumah sakit Bhayangkara,saya membawa Saerih ke Rumah Sakit Jantung Hasna Medika yang beralamat di Jl. Raden Gilap, Palimanan, Cirebon.” Lanjut Rusnedi.

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh dr, Chaerul Achmad, So.JP (K), Pada tanggal 12 Oktober 2018, Menyebutkan bahwa Saerih mengalami penyakit Muscle Bridging Mid atau Anatomi Pembuluh Darah Koroner Jantung.
[ads-post]
Setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Jantung Hasna Medika, Saerih dibawa pulang ke ruamh saudaranya.

Untuk diketahui saat ini Saerih sedang menjalani berobat jalan, dan dirawat oleh saudara sepupunya di Desa Ujungaris Rt/Rw 09/03 Kec.Widasari, Kab.Indramayu.

Saerih terpaksa dirawat di rumah sepupunya dengan alasan, minimnya biaya untuk melakukan perawatan di rumah sakit, Disamping itu, di desa asalanya yakni Desa Bojongslawi, Kec.Lohbener, Kab.Indramayu tidak ada yang mengurusnya, Kepala Desa Bojongslawi yang baru pun menurutnya masih belum peka terhadap kondisinya, Kedua orang tua Saerih sudah lama meninggal, Sedangkan kaka kandung Saerih sendiri sedang bekeja di luar kota.

"Kalau kades yang lama, sudah banyak membantu, namun untuk yang baru, karena mungkin masih baru menjabat, jadi kurang peka" Keluhnya.

Sebelumnya diberitakan sebelumnya, Pemkab Indramayu meraih sebuah Penghargaan di Bidang Kesehatan yang menggandeng Forum Kabupaten Indramayu Sehat (FKIS) yang dibentuk berdasarkan SK Bupati Nomor:441.05/Kep.56C-Bappeda/2014.

Saat itu Bupati yang masih dijabat oleh Hj. Anna Sophanah menerima berupa penghargaan dari pemerintah pusat.

Seperti dikutip dari laman Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Kepala Bappeda Kabupaten Indramayu, mengungkapkan, Penghargaan yang diberikan Pemerintah kepada Kabupaten Indramayu pada tahun 2015 ini merupakan penghargaan yang kedua, karena pada tahun 2013 di bawah kepemimpinan Bupati Anna Sophanah dan Wakil Bupati Supendi, Kabupaten Indramayu juga meraih penghargaan Kabupaten Sehat untuk kategori Swasti SabaPadapa.

Wawang menambahkan, dalam verifikasi yang dilakukan Tim Pusat di Indramayu ada 4 (empat) tatanan yang menjadi Kriteria penilaian, yaitu: Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Umum, Kawasan Industri dan Perkantoran Sehat, Ketahanan Pangan dan Gizi serta Kehidupan Masyarakat yang Sehat Mandiri dengan Lokus (Lokasi Khusus) Penilaian di 7 Tempat. (27/11/2015).

Berdasarkan penghargaan tersebut Rusnedi suami Saerih berharap pemerintah mau pun dermawan ada yang mau membantu beban istrinya yang selama kurang lebih 4 Tahun penyakitnya tak kunjung sembuh.

“Mudah-mudahan pemerintah Indramayu mau pun swasta mau membantu meringankan beban saya, agar saya beserta anak Isteri bisa beraktifitas normal kembali” Harapnya.

Di tempat terpisah, Pemerintah Desa Ujungaris menjelaskan, selama Saerih tinggal di Desa tersebut pihaknya sudah berusaha membantu untuk meringankan bebannya, Melalui Ali, sekretaris Desa, Saat ditemui di kantor Desa Ujungaris menerangkan bahwa ada warga yang bernama Saerih numpang perawatan di Rumah sepupunya.

“Berdasarkan informasi dari masyarakat sekitar, bahwa ada warga Desa Bojongslawi yang numpang nginap di rumah sepupunya, guna menjalankan rawat jalan, Meskipun Saerih bukan warga Ujungaris, Namun pihaknya tetap membantu meringankan bebannya” Jelas Ali Sekdes Ujungaris.
  
Saat ini kondisi Saerih perutnya masih membesar seperti sedang mengandung 9 bulan, Dengan tali pusar keluar, Saerih hanya bisa duduk diam dan lemas yang sesekali mersakan sakitnya di perut.

Sedangkan suaminya sendiri bekerja serabutan, yang hanya buat makan sehari-hari saja terkadang masih kurang. (AAP)